Sunday, April 15, 2012

[Seri 1 Urgensi GN] Kesesatan Berfikir : “Organisasi” atau “Paguyuban”


Banyak diantara kita terutama para pejuang (masih disebut) paguyuban daerah yang kurang memahami hal ini. Maka dari itu mari kita cermati bersama kawan.
A. Pengertian Organisasi
“Organisasi” sebenarnya berasal dari bhs Yunani, “organon” atau dalam bhs Latin, disebut “organum” yang artinya “alat, bagian, atau anggota badan”. Selanjutnya seiring berjalannya waktu, terjadilah perkembangan dalam pengertiannya. Dengan kata lain, semakin banyak orang yang mengartikannya maka semakin banyak definisi dan semakin luas pula kata itu diartikan) Tapi dari sekian banyak definisi “organisasi”, saya lebih tertarik sama dua pendapat berikut yang menurut saya sudah merangkum semuanya. Pertama, bapak  J.D. Mooney bilang kalo “organisasi merupakan perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama”. Kedua, bapak C.I. Barnard  bilang kalo “organisasi” adalah sistem dari usaha2 kerjasama yang dilakukan sama dua orang atau lebih.
Nah, berdasarkan sifatnya organisasi dapat dibedakan antara organisasi statis dan organisasi dinamis.
Apa itu organisasi statis? Dan apa pula yang dimaksud dengan organisasi dinamis ? (Kayak soal ulangan saja)
Organisasi statis itu merupakan gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan kalo organisasi dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi. Kalo mau disingkat, “organisasi dinamis” adalah kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.
Lantas gimana relasi antar orang per orang dalam sebuah organisasi?
Berdasarkan relasi antar orang per orang yang terdapat dalam suatu organisasi dikenal yang namanya:
Organisasi formal , yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu;
dan organisasi informal yang merupakan kumpulan hubungan antara pribadi-pribadi tanpa tujuan bersama yang disadari. Meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan tak disadari itu ternyata dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.
Nah, ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu:
  • adanya sekelompok orang
  • adanya hubungan kerjasama antara orang-orang tersebut
  • adanya tujuan bersama yang ingin dicapai
B. Pengertian Paguyuban
Dalam makalah bapak Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. yang merupakan bahan ajar pengantar sosiologi, paguyuban dilihat sebagai salah satu kelompok sosial yang teratur dengan pengertian sebagai berikut :
Paguyuban – dalam bahasa Inggris disebut Community (dalam bahasa Jermannya disebut Gemeinschaft … yang artinya tentu saja beda sama Organisation yang berarti Übersetzung(en) tabellarisch anzeigen atau Übersetzungen mit gleichem Wortanfang …sengaja pake bahasa Jerman, biar kliatannya saya nggak mengada-ngada hehehe) – diartikan sebagai bentuk kehidupan bersama, di mana para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan.
Sedangkan menurut Surat Gembala Uskup Malang Thn 2009 yang berjudul TAHUN PAGUYUBAN UMAT ALLAH, terutama dalam subjudul Pengertian “Gereja sebagai Paguyuban Umat Allah”, kata paguyuban digunakan untuk menerangkan kata Communio (Cum=bersama-sama dan Munus=tugas atau fungsi) yang berarti satu kesatuan dan kesamaan perutusan. Kalo dalam bahasa Yunani disebut Koinonia (kesatuan dalam keberagaman).
Selanjutnya, paguyuban diartikan pula sebagai persekutuan atau kebersamaan aneka ragam orang dalam batas teritori dan kategori tertentu, dengan nilai-nilai umum sebagai berikut :
  • disemangati kebersamaan, keterlibatan, komunikasi, relasi yang terjadi terus-menerus, sehati dan sejiwa dalam suka dan duka, untuk menghidupi dan menghayati tugas, karya, dan panggilan hidup dalam mewujudkan visi-misi paguyuban tersebut.
  • kebersamaan setiap anggotanya yang se-detak jantung, yang hidup dalam kebersamaan, memiliki kepekaan dan bertindak saling mengasihi sehingga terbentuk suatu komunitas yang sehati-sejiwa.
  • bentuk kehidupan bersama yang menghayati solidaritas, toleransi dan prinsip subsidiaritas dalam memanfaatkan segala perbedaan untuk mencapai tujuan bersama.
  • kebutuhan untuk hidup berkelompok yang berlandaskan pada kepercayaan yang satu.
C. Tinjauan Kritis :
Memang semua paguyuban adalah sebuah organisasi akan tetapi tidak semua organisasi merupakan paguyuban. Alasannya jelas, yakni asas dasar dari sebuah organisasi belum tentu cinta kasih (bisa jadi hanya berdasarkan pada kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu atau hanya atas dasar kepentingan saja). Tetapi asas dasar paguyuban (lebih kerennya kita sebut saja “komunitas”) adalah cinta kasih persaudaraan, menghayati solidaritas, toleransi dan prinsip subsidiaritas dalam memanfaatkan segala perbedaan untuk mencapai tujuan bersama di mana para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, kekal serta sehati-sejiwa. Singkatnya, dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan.
Jadi menurutmu apakah masih tepat disebut sebagai ‘paguyuban daerah’?. Aku lebih nyaman memanggilnya ‘organisasi berbasis paguyuban’. Karena jalan ini masih panjang. Kita butuh banyak improvisasi kawan. Kita harus dinamis.
#bhineka-tunggal-ika!
sumber : http://donnyreston.wordpress.com/2009/02/10/5/

No comments:

Post a Comment