Memilih
pemimpin adalah memilih siapa yang paling pantas dan layak untuk memimpin.
Memimpin bukan sekedar mengarahkan yang dipimpin untuk menyusuri jalan yang
telah terlihat, namun juga menyiapkan yang dipimpin untuk nanti di kemudian
hari mampu membentuk jalan sendiri bersama para pengikutnya. Jalan-jalan yang
tentu menuju tujuan yang sama.
Lalu
kemudian, bagaimana bisa mengetahui siapa yang paling layak dan pantas
tersebut?. Penilaian pribadi, penilaian orang lain, penilaian kelompok, dan
berbagai penilaian dari berbagai zat yang sifatnya juga berhak untuk dinilai,
tidak akan cukup dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Terutama bagi sosok yang
akan menjadi pemimpin. Hasil-hasil penilaian tersebut akan melahirkan
pertimbangan tentang peluang menang dan kalah, seberapa besar peluang untuk
menang dan sebaliknya.
Bagi seorang
calon pemimpin, seharusnya memutuskan diri untuk menjadi seorang pemimpin bukan
hanya dengan menggunakan penilaian-penilaian dan pertimbangan yang disebutkan
di atas. Bukan menyoal menang atau kalah dalam hal ini, tapi tentang bagaimana
mendialog-kan ide-ide besar yang dimiliki oleh masing-masing calon pemimpin
sehingga mampu melahirkan kombinasi ide-ide besar yang 'memimpin'. Kombinasi ide
inilah nantinya yang akan menjadi 'pemimpin sesungguhnya' bersama pemimpin fana
yang terpilih.
No comments:
Post a Comment