Matinya kedaulatan rakyat, begitulah tajuk di sebuah media
untuk membangunkan kesadaran rakyat.
Hari-hari pasca Sidang Paripurna DPR menyita perhatian pada
keputusan kontroversial yang menetapkan bahwa pilkada akan kembali dipilih oleh
DPRD, seperti masa orde baru. Akumulasinya menyasar pada Partai Demokrat dan
SBY. Pilihan Fraksi Demokrat yang memutuskan untuk walk out pada sidang tersebut, ditenggarai menjadi penyebab
lolosnya usulan pilkada oleh DPRD dari Koalisi Merah Putih. SBY pun terduga
menjadi aktor utama dari sandiwara politik ini. Hal ini dikarenakan adanya
pernyataan kecewa SBY usai sidang berlangsung dan pernyataan dari Ruhut
Sitompul (Anggota Fraksi Demokrat) yang menyebutkan Fraksi Demokrat
meninggalkan sidang setelah terima SMS dari SBY.
Meskipun ada nama lain yang diduga menjadi aktor utama juga,
namun kemungkinan ini diperkirakan sangat kecil. Mengingat SBY adalah seorang
tokoh kunci di Partai Demokrat. Dari tinjauan politik, memang keputusan ini
sangat simalakama bagi Demokrat. Namun apa yang telah terjadi sekarang,
menancapkan bekas kuat di ingatan publik. SBY meninggalkan warisan terburuk
bagi rakyat.