Thursday, February 7, 2013

Global Ethics and Values Convention

Kegiatan ini bernama ‘Global Ethics and Values Convention’ dan berlangsung dari tanggal 16-18 Desember 2012. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Alexis Foundation yang merupakan sebuah organisasi kepemudaan di India. Alexis kemudian juga bekerja sama dengan Ishan Institute of Technology yang sekaligus menjadi tempat kegiatan yang berlokasi di Greater Noida, tidak jauh dari New Delhi.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 30 orang delegasi yang berasal dari Rusia, Sudan, Kirgiztan, Indonesia, dan mayoritas dari India. Dari Indonesia ada dua orang yaitu ; Ibnu Budiman (Univ Indonesia) dan Sherly (Univ Brawijaya). Sebagai pembicara, dihadirkan sejumlah tokoh nasional dari India yang telah memiliki sejumlah pengalaman internasional.

Etika dan Nilai

“India is no more local,but global”, pernyataan ini dikemukakan oleh salah seorang pembicara ketika opening ceremony di hari pertama kegiatan. Hal tersebutlah menurut dia yang menjadi alasan kenapa para pemuda di Alexis India menyelenggarakan kegiatan ini. Selanjutnya sejumlah pembicara lain menyatakan bahwa ethics atau etika bergantung kepada kepercayaan. Etika berhubungan dengan sistem kebudayaan dan itu berarti berkaitan dengan banyak hal. Ada berbagai jenis etika dalam profesi, seperti dalam proses mengajar, bisnis, dan lain lain. Tema kegiatan ini adalah isu yang debatable.

Selanjutnya, value atau nilai adalah hal yang keberadaannya sangat luas dan ada dimanapun atau konteks apapun. Perpaduan antara bahasan etika dan nilai adalah perihal yang menarik untuk didiskusikan dengan global perspektif. Di India, pengaruh pemikiran dari Mahatma Gandhi berperan terhadap pandangan atas etika dan nilai-nilai yang diyakini di India.

Berangkat dari pengalaman hidup masing-masing, setiap orang dari berbagai latar belakang kebudayaan memiliki berbagai definisi tentang apa itu etika dan nilai. Mereka juga pernah mengalami situasi dilematis dimana mereka harus memilih sikap yang bertentangan dengan etika dan nilai yang mereka yakini.

Ada dua jenis etika, yaitu yang berlaku bagi individu dan berlaku dalam masyarakat. Hal yang sulit adalah bagaimana cara membuat sebuah panduan etika dalam entitas masyarakat. Pasti akan terjadi banyak konflik antara etika masyarakat dengan etika yang diyakini secara individu. Untuk mencapai atau mendapatkan sebuah kesepakatan bersama tentang sebuah panduan etika dalam entitas masyarakat, maka dibutuhkan kebijakan dari pemerintah dan juga kesadaran dari masyarakat.

Etika dan Nilai dalam Berbagai Aspek

Etika dan nilai, kedua hal ini ada dalam berbagai bidang kehidupan. Mulai dari hal yang paling klasik sampai dengan yang paling terbaru. Hal ini diungkapkan oleh sejumlah praktisi dari India dalam sejumlah lecture dalam kegiatan ini. Seperti halnya media jejaring sosial seperti Facebook yang baru marak beberapa tahun terakhir. Ada berbagai fenomena di media jejaring sosial seperti adanya iklan-iklan pribadi yang tanpa ketentuan, dianggap kurang etis atau melanggar etika dan nilai oleh pengamat di India. Kemudian juga ada etika dasar dalam industri kreatif seperti perfilman. Hal ini menyesuaikan dengan sasaran pasar dari film tersebut.

Ada banyak jenis etika dan nilai yang berlaku di tiap-tiap negara dan tiap individunya. Hal ini berhubungan dengan agama dan banyak jenis profesi. Selanjutnya etika dan nilai juga menghubungkan antara kaidah bisnis dan hukum spiritual. Hal ini terkait dengan logika, hukum karma, kasih sayang, dharma, kebenaran, dan sikap egois

Lalu ada lagi hubungan antara integral kemanusian dan kewirausahaan sosial. Ada etika dan nilai dalam kegiatan kewirausahaan sosial, yaitu adalah kemanusiaan. Selanjutnya juga ada etika dalam pendidikan yang berkaitan dengan regulasi pemerintah. Studi kasus hal ini terjadi di India. Adalah adanya komersialisasi institusi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan  memicu pro kontra di kalangan masyarakat.

Etika dan nilai juga terkait dalam program pengembangan masyarakat. Bagaimana mengenal karakter masyarakat dan bagaimana etika dan nilai yang akan dikembangkan. Perubahan sosial dapat merubah kebijakan publik dan terdapat kaitan dalam hal ini dengan etika dan nilai.

Implementasi Etika dan Nilai

Setelah berbicara banyak tentang perihal ideal dalam konsep etika dan nilai. Ketika berpaling ke tataran implementasi, ternyata perihal ideal tadi belum terealisasi dengan baik tanpa disadari. Hal ini terlihat dari rendahnya tingkat perhatian terhadap kebersihan dan disiplin waktu, Lalu juga adanya kebiasaan-kebiasaan yang kurang bermanfaat dan penggunaan bahasa lokal dalam forum internasional.

Kemudian juga dalam diskusi terkait konten deklarasi Global Ethics and Values juga terdapat banyak kritik-kritik atau opini yang kurang substansial, analisis lemah, menggunakan perspektif lokal, dan adanya dominasi individu. Fasililtator diskusi dan juga panitia terkadang bersikap kurang asertif dan kurang sopan dalam berkomunikasi dengan delegasi. Diskusi yang berlangsung juga masih berjalan seperti debat, saling menekan, bukan melakukan deliberasi. Itulah sejumlah kelemahan implementasi etika dan nilai yang terlihat dalam pelaksanaan kegiatan.

Namun dibalik beberapa kelemahan di atas, India juga memiliki sejumlah keunggulan yang berasal dari implementasi mereka terhadap etika dan nilai. Orang india memiliki kebiasaan makan dengan porsi cukup banyak. Sebagian besar mereka adalah vegetarian, makanannya cukup kaya dengan nilaii gizi karena terdiri dari makanan seperti roti, kare, dan sayuran. Selanjutnya India juga memiliki arah fokus dalam pembangunannya. India memberikan perhatian cukup serius terhadapa pengembangan bidang informasi dan teknologi (IT) dan sejumlah peralatan elektronik serta kendaraan sebagai alat transportasi.

Selanjutnya yang juga berkembang sangat pesat adalah industri kreatif seperti hiburan berupa musik dan film di India yang telah mendunia.

No comments:

Post a Comment