Kegiatan ini bernama ‘Global Ethics and Values Convention’
dan berlangsung dari tanggal 16-18 Desember 2012. Kegiatan ini diselenggarakan
oleh Alexis Foundation yang merupakan sebuah organisasi kepemudaan di India.
Alexis kemudian juga bekerja sama dengan Ishan Institute of Technology yang sekaligus
menjadi tempat kegiatan yang berlokasi di Greater Noida, tidak jauh dari New
Delhi.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 30 orang delegasi yang
berasal dari Rusia, Sudan, Kirgiztan, Indonesia, dan mayoritas dari India. Dari
Indonesia ada dua orang yaitu ; Ibnu Budiman (Univ Indonesia) dan Sherly (Univ
Brawijaya). Sebagai pembicara, dihadirkan sejumlah tokoh nasional dari India
yang telah memiliki sejumlah pengalaman internasional.
Etika dan Nilai
“India is no more local,but global”, pernyataan ini dikemukakan
oleh salah seorang pembicara ketika opening ceremony di hari pertama kegiatan.
Hal tersebutlah menurut dia yang menjadi alasan kenapa para pemuda di Alexis
India menyelenggarakan kegiatan ini. Selanjutnya sejumlah pembicara lain
menyatakan bahwa ethics atau etika bergantung kepada kepercayaan. Etika
berhubungan dengan sistem kebudayaan dan itu berarti berkaitan dengan banyak
hal. Ada berbagai jenis etika dalam profesi, seperti dalam proses mengajar,
bisnis, dan lain lain. Tema kegiatan ini adalah isu yang debatable.
Selanjutnya, value atau nilai adalah hal yang keberadaannya
sangat luas dan ada dimanapun atau konteks apapun. Perpaduan antara bahasan
etika dan nilai adalah perihal yang menarik untuk didiskusikan dengan global
perspektif. Di India, pengaruh pemikiran dari Mahatma Gandhi berperan terhadap
pandangan atas etika dan nilai-nilai yang diyakini di India.
Berangkat dari pengalaman hidup masing-masing, setiap orang
dari berbagai latar belakang kebudayaan memiliki berbagai definisi tentang apa
itu etika dan nilai. Mereka juga pernah mengalami situasi dilematis dimana
mereka harus memilih sikap yang bertentangan dengan etika dan nilai yang mereka
yakini.
Ada dua jenis etika, yaitu yang berlaku bagi individu dan
berlaku dalam masyarakat. Hal yang sulit adalah bagaimana cara membuat sebuah
panduan etika dalam entitas masyarakat. Pasti akan terjadi banyak konflik
antara etika masyarakat dengan etika yang diyakini secara individu. Untuk
mencapai atau mendapatkan sebuah kesepakatan bersama tentang sebuah panduan
etika dalam entitas masyarakat, maka dibutuhkan kebijakan dari pemerintah dan
juga kesadaran dari masyarakat.
Etika dan Nilai dalam Berbagai Aspek
Etika dan nilai, kedua hal ini ada dalam berbagai bidang
kehidupan. Mulai dari hal yang paling klasik sampai dengan yang paling terbaru.
Hal ini diungkapkan oleh sejumlah praktisi dari India dalam sejumlah lecture
dalam kegiatan ini. Seperti halnya media jejaring sosial seperti Facebook yang
baru marak beberapa tahun terakhir. Ada berbagai fenomena di media jejaring sosial
seperti adanya iklan-iklan pribadi yang tanpa ketentuan, dianggap kurang etis
atau melanggar etika dan nilai oleh pengamat di India. Kemudian juga ada etika
dasar dalam industri kreatif seperti perfilman. Hal ini menyesuaikan dengan
sasaran pasar dari film tersebut.
Ada banyak jenis etika dan nilai yang berlaku di tiap-tiap
negara dan tiap individunya. Hal ini berhubungan dengan agama dan banyak jenis
profesi. Selanjutnya etika dan nilai juga menghubungkan antara kaidah bisnis
dan hukum spiritual. Hal ini terkait dengan logika, hukum karma, kasih sayang,
dharma, kebenaran, dan sikap egois
Lalu ada lagi hubungan antara integral kemanusian dan
kewirausahaan sosial. Ada etika dan nilai dalam kegiatan kewirausahaan sosial,
yaitu adalah kemanusiaan. Selanjutnya juga ada etika dalam pendidikan yang
berkaitan dengan regulasi pemerintah. Studi kasus hal ini terjadi di India.
Adalah adanya komersialisasi institusi pendidikan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan
memicu pro kontra di kalangan masyarakat.
Etika dan nilai juga terkait dalam program pengembangan
masyarakat. Bagaimana mengenal karakter masyarakat dan bagaimana etika dan
nilai yang akan dikembangkan. Perubahan sosial dapat merubah kebijakan publik
dan terdapat kaitan dalam hal ini dengan etika dan nilai.
Implementasi Etika dan Nilai
Setelah berbicara banyak tentang perihal ideal dalam konsep
etika dan nilai. Ketika berpaling ke tataran implementasi, ternyata perihal
ideal tadi belum terealisasi dengan baik tanpa disadari. Hal ini terlihat dari
rendahnya tingkat perhatian terhadap kebersihan dan disiplin waktu, Lalu juga
adanya kebiasaan-kebiasaan yang kurang bermanfaat dan penggunaan bahasa lokal
dalam forum internasional.
Kemudian juga dalam diskusi terkait konten deklarasi Global
Ethics and Values juga terdapat banyak kritik-kritik atau opini yang kurang
substansial, analisis lemah, menggunakan perspektif lokal, dan adanya dominasi
individu. Fasililtator diskusi dan juga panitia terkadang bersikap kurang
asertif dan kurang sopan dalam berkomunikasi dengan delegasi. Diskusi yang
berlangsung juga masih berjalan seperti debat, saling menekan, bukan melakukan
deliberasi. Itulah sejumlah kelemahan implementasi etika dan nilai yang
terlihat dalam pelaksanaan kegiatan.
Namun dibalik beberapa kelemahan di atas, India juga
memiliki sejumlah keunggulan yang berasal dari implementasi mereka terhadap
etika dan nilai. Orang india memiliki kebiasaan makan dengan porsi cukup
banyak. Sebagian besar mereka adalah vegetarian, makanannya cukup kaya dengan
nilaii gizi karena terdiri dari makanan seperti roti, kare, dan sayuran.
Selanjutnya India juga memiliki arah fokus dalam pembangunannya. India
memberikan perhatian cukup serius terhadapa pengembangan bidang informasi dan
teknologi (IT) dan sejumlah peralatan elektronik serta kendaraan sebagai alat
transportasi.
Selanjutnya yang juga berkembang sangat pesat adalah
industri kreatif seperti hiburan berupa musik dan film di India yang telah
mendunia.
No comments:
Post a Comment